Selamat Datang di Blog Beruang Coklat semoga blog ini bisa bermanfaat untuk semua dan menjadikan blog ini sebagai tempat sharing

Kamis, 18 Juni 2009

AIR CONDITIONER

PENGERTIAN AIR CONDITIONER SYSTEM Air conditioning (tata udara) adalah suatu proses pengontrolan panas, dingin, kebersihan dan sirkulasi serta kandungan uap air dari udara.
Kenyamanan tubuh manusia Temperature normal tubuh manusia adalah 37oC. temperatur kenyamanan tubuh manusia berkisar antara 22,2 oC sampai 26,7 oC dengan kelembaban relative antara 45% sampai 50%. Untuk kenyamanan tubuh manusia, semua panas yang dihasilkan harus di buang oleh tubuh manusia. Bila tubuh memproduksi lebih banyak panas dari pada yang diperlukannya, panas harus dibuang secra konstan.
Pembuangan panas tubuh manusia Pembuangan panas dari tubuh manusia terjadi melalui tiga macam proses alam, yang biasanya terjadi pada saat yang bersamaan. Proses ini adalah :
Konveksi Proses konveksi dari pembuangan berdasrkan keada dua keadaan, yaitu : Panas mengalir dari permukaan panas ke permukaan dingin. Panas naik keatas.
Radiasi Radiasi adalah proses dimana panas berpindah dari sumber panas ke obyek dengan melalui pancaran panas. Radiasi tidak memerlukan gerakan udara untuk memindahkan panasnya, juga tidak dipengaruhi temperature udara tetapi dipengaruhi oleh temperature permukaan sekeliling.


Evaporasi adalah proses uap air berubah menjadi uap. Kondisi – kondisi yang mempengaruhi panas tubuh temperature kelembapan gerakanm udara
Penggunaan AC untuk kenyamanan Pada mulanya pengkondisian udara itu dimaksudkan untuk memperbaiki proses suatu pekerjaan dan bukan untuk kenyamanan pekerja, tetapi akhirnya juga dipakai untuk kenyamanan pekerja agar didapat efisiensi kerja yang lebih baik. Penggunaan sistem AC untuk kenyamanan biasanya memakai sistem sentral, split dan jendela. Sistem sentral biasanya untuk kapasitas besar dan dalam pemakaiannya memerlukan saluran udara yang khusus untuk mengairkan udara yang telah dikondisikan dan memerlukan tempat yang luas untuk memerlukan mesinnya.
BAGIAN – BAGIAN AIR CONDITIONER SYSTEM 2.2.1. KOMPRESSOR Fungsi kompresor pada sistem pendingin adalah : untuk mengalirkan uap refrijeran yang mengandung sejumlah panas dari evaporator untuk menurunkan tekanan di dalam evaporator, sehingga bahan pendingin cair di evaporator dapat mendidih pada suhu yang lebih rendah dan menyerap panas lebih banyak. Kompresor untuk sistem refrigerasi di bagi dalam 3 group menurut metode bekerjanya, yaitu :




Kompresor Torak Kompresor torak kompresinya dikerjakan oleh torak, bekerjanya kompresor torak seperti motir baker dua langkah ( stroke ). Pada compressor torak juga terdapat silinder di mana torak ( piston ) bergerak bolak – balik di dalamnya. Gerak bolak – balik ini disebabakan oleh gerak putar poros engkol ( carank shaft ) yang digerakkan oleh motor listrik. Kompresor Rotary Kompresor rotary kompresinya dikerjakan oleh blade atau vane dan roller.
Kompresor Sentrifugal Kompresor jenis ini mengkompresikan uap refrijeran dengan ksicentrifugal. Impeller berputar cepat menyebabkan uap terhisap masuk ke dalam lubang dekat poros penggerak dan mengeluarkannya lagi pada kecepatan yang tinggi, menyebabkan uap terhisap masuk ke dalam lubang dekat poros penggerak dan mengeluarkannya lagi pada kecepatan yang tinggi.
Menurut konstruksi dan operasinya, kompresor di bagi dalam dua bagian : Silinder tunggal Silinder ganda
Menurut penggeraknya, kompresor ada dua macam : Digerakkan secara langsung Digerakkan secara tidak langsung
Menurut tempat penggeraknya kompresor ada tiga macam : Terpisah Semi hermetic Hermetic


Dengan bermacam – macam jenis kompresor tetapi fungsi dan prinsip kerjanya tetap sama, yaitu : lubang laluan refrijeran ke dan dari kompresor dikontrol oleh katup masuk ( suction valve ) dan katup keluar ( discharge valve ), ke dua katup itu terletak pada bagian tutup silinder. Gerak turun naik katup menyebabkan refrijeran dapat mengalir keluar melalui saluran keluar ( discharge ) dan dapat masuk melalui saluran masuk ( suction ). Pada saat torak bergerak ke bawah ( menjauh dari katup masuk ) maka tekanan di dalam silinder jadi berkurang, lebih kecil disbanding tekanan di atasnya, dengan demikian refrijeran dapat mendorong katup masuk ke sebelah dalam dan mengalirlah refrijeran masuk ke dalam silinder. Pada saat gerak katup ke atas dan katup masuk sudah tertutup lagi ( karena telah dicapai keseimbangan ) tekanan di dalam silinder naik demi sedikit sesuai dengan jarak yang sudah ditempuh torak. Akibat daya dorong torak ke atas, maka uap refrijeran jadi terkompresikan sehingga sanggup mendorong katup keluar ( discharge valve ) kea rah atas, mengalirlah refrijeran itu ke konduser pada tekanan dan temperature tinggi. Hal inilah yang menyebabkan adanya sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi.
Pelampung sisi tekanan rendah Gunanya untuk mengatur dan mempertahankan tinggi permukaan bahan pendingin cair di dalam evaporator. Pelampung ditempatkan didalam tabung evaporator pada bagian sisi tekanan rendah. Jika evaporator menyerap panas dari sekitarnya, maka bahan pendingin akan menguap dan permukaan cairan di dalam tabung akan menurun. Pelampung di dalam tabung juga akan turun dan membuka lubang jarum. Bahan pendingin cair dengan tekanan yang lebih tinggi akan mengalir masuk ke dalam tabung, untuk menggantikan cairan yang telah menguap, tanpa dipengaruhi suhu dan tekanan di dalam evaporator.


EVAPORATOR Evaporator adalah salah satu komponen utama dari sistem pendingin, didalamnya mengalir cairan refrijeran yang berfungsi sebagai penyerap panas dari produk yang didinginkan sambil berubah panas. Berdasarkan prinsip kerjanya evaporator dapat dibagi du macam : Evaporator Banjir ( flooded evaporator ) Evaporator banjir mempunyai sebuah tabung untuk menampung bahan pendingin cair dan gas. Dari tabung tersebut bahan pendingin cair mengalir ke evaporator lalu menguap. Sisa bahan pendingin yang tidak menguap dievaporator kembali ke dalam tabung, dimana bahan pendingin cair dan gas memisa. Bahan pendingin gas pada bagian atas dihisap melalui saluran hisap oleh compressor. Evaporator Kering ( dry evaporator ) Hanya terdiri dari sebuah pipa tembaga yang panjang, bahan pendingin masuk dari salah satu ujungnya, sambil menguap wujudnya berubah dari cair menjadi gas dan mengambil panas dari sekitarnya, lalu ke luar dari ujung sebagai gas pendingin.
KONDENSOR Fungsi dari kondensor adalah untuk membuang kalor dan mengubah wujud bahan pendingin dari gas menjadi cair.
Kondensor dapat dibagi dalam tiga macam : Kondensor dengan pendingin udara air ( air cooled ) Kondensor dengan pendingin air ( water cooled ) Kondensor dengan pendingin campuran udara dan air ( evaporative ).
ALAT KONTROL REFRIJERAN Alat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah cairan refrijeran yang mengalir yang masuk ke evaporator Alat control refrijeran ini ada enam macam : Katup ekspansi otomatis Pada katup jenis ini pengaturannya biasanya dilakukan dengan mengatur pegas yang berfungsi untuk memperkecil atau memperbesar lubang cairan refrijeran ke evaporator, sehingga apabila kita sudah menetapkan suatu harga pengontrolan maka katup ekspansi ini akan terus bekerja sesuai dengan yang kita atur tadi. Dalam hal ini katup ekspansi itu sendiri. Pada jenis ini pengaturannya dilakukan dengan menempatkan sensor cairan ( bulb ) didalam satu bola kecil sebagai sensornya, kemudian sensor ini dihubungkan dengan bodi melalui pipa kapiler. Bodi dibuat dari kuningan yang menjadi tempat pertemuan pipa cairan dan pipa evaporator. Apabila temperature dari evaporator naik maka cairan di dalam bola tadi akan memuai / menguap sehingga akan mendorong diafragma yang kemudian akan memperbesar lubang cairan refrijeran ke evaporator dan sebaliknya. Katup ekspansi tangan Jumlah bahan pendingin yang mengalir ke evaporator dapat ditambah dikurangi dengan membuka atau menutup katup ekspansi tersebut dengan secara manual. Jumlah bahan pendingin cair yang mengalir melalui katup ekspansi tergantung dari perbedaan tekanan antara lubang orifice dan besarnya lubang pembukaan katup. Jumlah bahan pendingin cair yang mengalir melalui katup ekspansi setiap saat akan tetap sama, tidak dipengaruhi oleh tekanan maupun beban di evaporator. Pelampung sisi tekanan tinggi Panjang dan lubang pipa kapiler dapat mengontrol jumlah bahan pendingin cair yang mengalir ke evaporator. Pipa kapiler gunanya untuk :


1. Menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir di dalamnya 2. Mengatur jumlah bahan pendingin cair yang mengalir melaluinya
Membangkitkan tekanan bahan pendingin di kondensor.
ALAT PELENGKAP MESIN PENDINGIN 2.3.1. Sight glass Berfungsi untuk melihat aliran bahan pendingin di dalam sistem dan bisa dipakai pada mesin mendingin berkapasitas besar. 2.3.2. Filter dyer Berfungsi untuk menyaring kotoran yang ikut mengalir bersama bahan pendingin, agar tidak masuk ke dalam alat pengatur lainnya, juga berfungsi sebagai penyerap air dan asam dari bahan pendingin atau minyak pelumas compressor yang mengalir melaluinya.
Katup solenoid Berfungsi untuk mengatur aliran bahan pendingin di dalam sistem.
Heater Pada sistem air conditioner heater berfungsi untuk memanaskan minyak pelumas, sedang pada sistem refrigerator atau kulkas berfungsi untuk mencairkan bunga es di evaporator.
Blower Berfungsi untuk mensirkulasikan udara yang didinginkan atau dipanaskan
Akumulator Berfungsi untuk menyimpan sementara cairan refrijeran sebelum ke compressor
Thermostat Berfungsi untuk mengatur suhu benda atau ruangan yang didinginkan.
Low Pressure Switch Berfungsi untuk mengamankan compressor jika sistem kekurangan bahan pendingin.

High Pressure Switch Berfungsi untuk mengamankan compressor jika sistem kelebihan bahan pendingin atau compressor bekerja melebihi kemampuannya yang disebabkan oleh kondensor kotor, lubang pipa tersumbat dan aliran pendingin kondensor terhambat.

PENGOPRASIAN MESIN PENDINGIN
PERALATAN DALAM AC CENTRAL
Fan / blower Blower menggerakkan udara dari dan ke ruangan tertutup. Dalam sistem tata udara fan menggerakkan udara, yang terdiri dari : - semua udara luar - semua udara ruangan - kombinasi udara luar dan udara ruangan
Supply Duct Supply duct meneruskan udara dari blower ke dalam ruangan. Supply duct hendaknya sependek mungkin dan sedikit belokkannya, agar udara dapat mengalir dengan bebas.
Supply Outlet Supply outlet membantu mendistribusikan udara secara merata ke dalam ruangan.
Return Outlet Return Outlet berfungsi untuk melakukan udara agar mengalir keruangan yang akan didinginkan
Filter Filter berfungsi untuk membersihkan udara dengan jalan menangkap debu dan partikel – partikel kotoran. Filter ditempatkan pada aliran udara return duct.
Coil Pendingin Coil pendingin diletakkan sebelum atau sesudah fan. Coil pendingin ini dalam AC sistem sentral biasanya ditempatkan satu rumah dengan blower, filter ujung supply outlet dan return duct yang lebih dikenal dengan istilah air handing unit.
Outdoor Unit Dalam AC sistem sentral outdoor unit terdiri dari compressor, condenser dan fan condenser, sistem split, yaitu dimana indoor unit ( evaporator ) dan outdoor unit condenser, compressor, kapiler ) diletakkan terpisah dan kapasitasnya kecil. Sistem jendela kapasitasnya terbatas dan seluruh komponennya terletak dalam satu rumah.
PRINSIP KERJA MESIN PENDINGIN Pada sistem pendingin ada dua sisi tekanan yang berbeada, yaitu sisi tekanan rendah dimana evaporator ditempatkan dan sisi tekanan tinggi dimana kondensor berada. Kedua sisi bertekanan ini dipisahkan oleh dua alat, yaitu alat control yang berfungsi untuk membatasi jumlah aliran serta menurunkan tekanan dan temperature refrijeran. Compressor berfungsi untuk mengkompresikan gas refrijeran serta menaikkan temperature kondensasi. Kita anggap saja dari alat control perjalanan refrijeran mengelilingi siklus dimulai. Alat control membatasi cairan refrijeran yang bertekanan tinggi serta bertemperatur rendah mengalir masuk ke evaporator sambil mengambil panas dari ruangan dimana evaporator itu diletakkan sambil berangsur – angsur berubah panasnya menjadi uap ( gas ) pada temperature dan tekanan rendah. Uap refrijeran yang bertemperatur dan bertekanan rendah itu dihisap masuk ke dalam compressor, di dalam compressor uap tadi dikompresikan menjadi gas bertekanan tinggi, kemudian ditekan masuk ke dalam kondensor. Kondensor berfungsi untuk membuang panas yang dikandung gas tadi udara di sekitarnya akan mengambil panas itu. Gas di dalam condenser memounyai tempertur yang lebih tinggi disbanding temperature udara sekitarnya, oleh karena itu dapat terjadi perpindahan panas. Setelah panas refrijeran dibuang maka refrijeran itu akan berubah panas jadi cairan yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Refrijeran dipaksa mengalir melalui lubang kecil, sehingga temperature dan tekanannya jadi turun kembali sesuai dengan kondisi yang dapat diterima evaporator.
PEMELIHARAAN MESIN PENDINGIN Beberapa bagian utama harus secara mutlak dibersihkan, karena dapat mengurangi kapasitas pendinginnya, bahkan dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih berat, diantaranya yaitu :
Evaporator Cepat atau lambat evaporator menjadi kotor tergantung pada tempat dimana evaporator tersebut digunakan. Bila keadaan tempat evaporator digunakan cukup baik, maka biasanya sebagian besar kotoran akan tertahan disaringan angina atau filter. Untuk hal ini, pembersihan evaporator dengan air dan sikat setiap hari cukup memadai. Bila keadaan tempat evaporator menimbulkan kotoran yang parah, dimana kotoran tidak tersaring seluruhnya oleh saringan udara, maka dibutuhkan air bertekanan cukup tinggi untuk membersihkan sirip – sirip evaporator tersebut.
Saringan angina ( filter ) Saringan angin diapakai untuk menghindarkan sirip evaporator menjadi terlalu kotor. Oleh karena itu pemasangan filter menjadi sangat mutlak perlu dan harus dipasung. Untuk menjaga agar filter tetap bersih maka diperlukan pembersihan filter sesering mungkin. Periode pembersihan dengan sendirinya tergantung pada penggunaan ruangan. Kondensor Pembersihan kondensor tidak terlalu susah, karena kondensor bekerja dalam keadaan kering sehingga kotoran yang timbul tidak terlampau cepat terjadi. Walau pun demikian pembersihan untuk mempertahankan efisiensi pendinginan agar tetap dilaksanakan.
Lain – lain Untuk menjaga kerapihan atau pun menambah semangat memelihara, maka ada baiknya apabila body mesin pendingin. Pipa – pipa, ruangan mesin dijaga pula kebersihannya. Ada baiknya pula sekali – kali dilakukan pengecatan sambil menjaga kemungkinan terjadinya karat.
PERAWATAN AIR CONDITIONER BERALA
Untuk menjaga agar sistem tetap dalam kondisi baik dan cara kerjanya sempurna maka kita harus dapat merawatnya dengan baik dan rutin. Sempurna maka kita harus dapat merawatnya dengan baik dan rutin. Air Conditioning memerlukan perawatan yang rutin untuk menjaga kemampuan kerja mesinnya dan kondisi peralatannya pendukung lainnya. Perawatan yang dimaksud disini adalah perawatan secara menyeluruh dan rutin semua komponen utama dan komponen pendukung Air conditioning. Perawatan Air conditioning secra rutin biasanya dilakukan tiga / empat bulan sekali dalam setahun, termasuk dalam perawatanini ialah pembersihan evaporator, condenser, filter, blower, bodi karatan, pembuangan air, pemeriksaan terminal kabel, arus compressor, tekanan sistem, oli compressor dan kondisi kerja dari sistem Air conditioning tersebut. Perawatan evaporator sebuah Air conditioning cukup dibersihkan dengan air yang bertekanan cukup tinggi. Meskipun evaporator tidak hanya bagian depannya saja tetapi bagian sirip dalamnya juga, ini untuk menjga agar tetap dapat melewati sirip – sirip evaporator dengan bebas. Jika kotoran yang menempel di evaporator susah dibersihkan maka kita harus menggunakan cairan khusus ( kimia ) untuk menghilangkan kotoran tersebut. Ada dua jenis cairan pembersih evaporator yang harus dicampur dulu dengan air baru disemprotkan ke evaporator. Setelah evaporator dibersihkan dengan cairan kimia dibilas dengan air yang bertekanan cukup tinggi agar cairan kimia tidak ada yang tertinggal, karena hal ini dapat menyebabkan sirip – sirip evaporator cepat rusak.
Perawatan Kondenser Perawatan condenser tidak jauh berbeda dengan evaporator, tetapi pembersihan condenser memerlukan tekanan air yang lebih tinggi lagi, karena biasanya condenser lebih kotor kondisinya karena letaknya diluar.
Perawatan filter ( saringan air ) Pengecekan filter sebaiknya dilakukan sebulan sekali, ini menghindari evaporator dari kotoran yang menempel lebih banyak. Pembersihan filter cukup dengan air dan disikat dengan sabun untuk menghilangkan partikel – partikel kotoran yang biasanya disebabkan oleh debu dan asap rokok. Pembersihan filter ini dapat menjaga umur dari compressor.
Perawatan Blower Blower evaporator juga perlu kita bersihkan karena biasanya banyak kotoran juga yang menempel pada blower tersebut, ini penting supaya kerja blower tidak berat dan udara yang disirkulasikan ke ruangan yang didinginkan tidak kotor. Membersihkan blower ini cukup disemprot dengan air saja. Membersihkan blower pada AC yang sistem split, blower terlebih dahulu harus dilepaskan dari housingnya, hal ini dilakukan untuk menghindari moto blower dari semprotan air dan kotoran yang dibersihkan tidak mengendap pada housing blower. Pada sistem AC central, blower yang terdapat di AHU harus diperiksa juga keadaan bearingnya, baering yang masih bagus suaranya halus, jika bearing untuk blower itu mempunyai check valve untuk bearing, maka bearing itu harus kita tambah greasenya agar bearing tersebut dapat terjaga dari kerusakan dan putarannya tidak berat dan suranya berisik.
Pemeriksaan rangkaian listrik Pemeriksaan hubungan rangkaian kelistrikan dan terminal kabel merupakan hal yang perlu kita lakukan untuk perawatan Air Conditioning. Pemeriksaan hubungan rangkaian kelistrikan ini meliputi pengencangan kembali terminal – terminal kabel yang longgar dan komponennya agar rangkaian listriknya berfungsi dengan baik.
Pemeriksaan tekanan kerja. Tekanan pipa hisap ( suction ) dan pipa tekanan ( discharge ) sistem pendingin harus diperiksa setiap kita melakukan perawatan rutin agar kita mengetahui tekanan sistem pendingin tersebut apakah masih normal atau tidak, tekanan sistem pendingin yang normal berkisar anatara 55 – 65 psi untuk suction dan 250 – 350 psi untuk discharge. Bila tekanan rendah kemungkinan sistem ada yang bocor dan apabila tekanan terlalu tinggi kemungkinan sitem terlalu banyak isis bahan pendingin, aliran bahan pendingin tersumbat atau condenser kurang mendapat aliran udara untuk perpindahan atau pembuangan panas.
Pemeriksaan arus Arus compressor dan fan condenser harus diperiksa, untuk mengetahui apakah arus motor compressor dan fan kondneser masih normal atau tidak. Arus motor compressor dan fan condenser jangan sampai arus normalnya kalau ini terjadi kemungkinan ada kelainan pada sistem atau pada motornya itu sendiri. Untuk menjaga motor compressor dan fan condenser dari arus lebih maka fungsi dari TOL untuk motor tersebut harus dipastikan berfungsi dengan benar.
PERBAIKAN MESIN PENDINGIN Mencari Kebocoran Kebocoran ada yang mudah dicari, tetapi ada jga yang sukar dicari, tergantung dari tempat dan besarnya kebocoran. Tempat kebocoran biasanya dapat mudah diketahui, karena ada minyak yang menetes atau lapisan minyak di tempat yang bocor. Jika kebocoran masih baru dan di dalam sistem masih banyak bahan pendingin yang tertinggal, maka kebocoran tersebut dapat langsung dicari tempatnya. Kebocoran pada sisi tekanan tinggi dapat mulai dicari sambil sistem bekerja, sedangkan pada sistem sisi tekanan rendah tidak dapat kebocorannya pada waktu sistem sedang bekerja. Beberapa cara dan alat untuk mencari kebocoran yang banyak diapakai : 1.mencari kebocoran dengan air sabun 2. diberi tekanan lalu direndam dalam air 3. alat kebocoran dengan nyala api 4. detector kebocoran 5. mencari kebocoran dengan zat warna.
Membuat vakum Sering disebut evacuating atau dehydrating, yaitu mengosongkan atau menghampakan system dari udara dan lain – lain gas. Membuat vakum sistem pendingin sebelum diisi bahan pendingin dengan pompa vakum dan alat pengukur yang baik adalah suatu keharusan atau standar dari pengisian sistem pendingin. Setiap kali sistem diperbaiki atau ada bagian sistem yang diganti baru, setelah selesai dipasang kembali, selalu harus diperiksa dulu terhadap kemungkinan adanya kebocoran dari bagian yang baru diperbaiki. Setelah pemeriksaan kebocoran selesai, barulah sistem siap untuk divakum. Membuat vakum sistem pendingin, yaitu dengan cara pipa pengisian dari sistem dihubungkan dengan slang dari manifold pada bagian low, bagian tengah dari manifold dihubungkan dengan pompa vakum atau tabung refrijeran dan bagian high dari manifold pada bagian low, bagian tengah dari manifold dihubungkan dengan pompa vakum atau tabung refrijeran dan bagian high dari manifold dihubungkan dengan pompa vakum, karena low atau high dibuka penuh lalu pompa dijalankan sampai manifold menunjukkan vakum 29 in in Hg. Setelah itu tunggu beberapa menit untuk meyakinkan bahwa sistem benar – benar telah vakum dan sistem tidak ada kebocoran.
Mengisi bahan pendingin Waktu mengisis bahan pendingin ke compressor sebaiknya dalam bentuk gas, sambil mengisi sistem kita harus memperhatikan manifold gauge untuk melihat tekanan dari sistem. Pada saat membuka keran dari manifold jangan terlalu besar agar jarum pada meter manifold tidak rusak dan mencegah compressor dari beban yang terlalu tinggi, sehingga pada saat pengisian bahan pendingin dilakukan sampai sistem mendapat tekanan yang normal.
Menganalisis gangguan pada mesin pendingin Menganalisa gangguan ialah menentukan kesalahan atau kerusakan mesin pendingin dengan cepat dan tepat. Sebelum menganalisa gangguan tersebut, kita harus sudah mempunyai pengetahuan teori dan pengalaman praktek yang cukup lama. Daftar dibawah ini hanya untuk gangguan yang umum selalu terjadi pada mesin pendingin.
Cara melakukan perbaikan harus memperhatikan urutan kerja dan aturan yang baik untuk menhindari kecelakaan atau hal – hal yang tak diinginkan. Pemeliharaan dan pemeriksaan yang tidak dilakukan secara berkala juga merupakan factor penyebab kerusakan komponen dari sistem. Perbaikan kerusakan pada umumnya sering terjadi pada : Compressor Motor – motor fan Alat control suhu.