Selamat Datang di Blog Beruang Coklat semoga blog ini bisa bermanfaat untuk semua dan menjadikan blog ini sebagai tempat sharing

Senin, 12 Oktober 2009

A.PENGERTIAN ARUS LISTRIK DAN BEDA POTENSIAL

  1. PENGERTIAN ARUS LISTRIK DAN BEDA POTENSIAL


Ada beberapa asas penting yang perlu Anda ingat dan pahami kembali, yaitu sebagai berikut :

  • Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu positif dan muatan negatif

  • Muatan positif ada pada inti atom, sedangkan muatan negatif ada pada elektron

  • Elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, sedangkan inti tidak dapat berpindah

  • Atom-atom penghantar ke tempat lain di dalam penghantar itu

  • Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beda potensial (tegangan)

Dari beberapa asas tersebut, kita dapat mengatakan bahwa arus listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang berpindah atau muatan listrik yang bergerak. Bila dalam suatu penghantar terus-menerus terjadi perpindahan muatan atau elektron, maka berarti dalam penghantar itu terjadi arus listrik

Apa yang menyebabkan arus listrik mengalir? Mengalirnya arus listrik kejadiannya serupa dengan mengalirnya air. Air selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Jadi, agar terjadi arus listrik pada suatu penghantar maka ujung-ujung kawat penghantar itu harus dibuat potensial yang menyebabkan terjadinya arus listrik, sering disebut tegangan listrik.


  1. Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik (sering hanya disebut arus saja) didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir melalui penampang suatu kawat penghantar persatuan waktu. Jadi, bila sejumlah muatan q mengalir melalui panampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus i yang mengalir besarnya

dengan :

q = jumlat muatan yang mengalir (coulomb)

t = waktu (detik)

i = kuat arus listrik (ampere, disingkat A)

I ampere = 1 coulumb/detik


  1. Hukum Ohm dan hambatan listrik

Pada tahun 1827, seorang ahli fisika bangsa Jerman bernama George Simon Ohm (1789-1854), menemukan hubungan antara arus dan tegangan listrik. Kuat arus yang mengalir pada suatu kawat penghantar sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya. Pernyataan ini disebut hukum Ohm. Dalam bentuk persamaan, hukum ini ditulis:



Dalam persamaan tersebut, R dapat dianggap sebagai tetapan kesebandingan. Tetapan ini selanjutnya disebut hambatan listrik (resistor). Persamaan (2.2a) dapat juga ditulis:

Dengan :

i = kuat arus (ampere)

V = tegangan atau beda potensial (volt)

R = hambatan (ohm atau Ω)

Dari persamaan hukum Ohm ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kuat arus yang menglair dalam suatu kawat penghantar (yang tidak mengalami perubahan suhu) besarnya:

  • Sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya

  • Berbanding terbalik dengan hambatan kawat penghantar


  1. Hambatan listrik

Percobaan-percobaan yang teliti menunjukkan bahwa hambatan suatu penghantar besarnya :

    • Sebanding dengan panjang penghantar (I). artinya, semakin panjang kawat maka hambatannya semakin besar

    • Berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar (A). Artinya, semakin luas penampang penghantar maka hambatannya semakin kecil

    • Sebanding dengan hambatan jenis dari bahan kawat (p). Artinya, jika bahan kawat penghantar memiliki hambatan jenis yang besar maka hambatan penghantar dari bahan itu besar

Ketentuan tersebut dinyatakan dengan persamaan :

Dengan :

ρ = hambatan jenis kawat penghantar (ohm.m)

I = panjang kawat penghantar (m)

A = luas penampang kawat (m2)

R = hambatan kawat penghantar (ohm atau Ω)


  1. Pengaruh suhu terhadap

Hambatan suatu penghantar ternyata dipengaruhi juga oleh suhu pengantar. Hal itu disebabkan hambatan jenis suatu kawat penghantar akan berubah jika suhunya berubah. Hambatan jenis penghantar akan berubah secara linear jika terjadi perubahan suhu, yang ditunjukkan dengan persamaan:

Dengan :

ρo = hambatan jenis penghantar mula-mula (ohm.m)

ρt = hambatan jenis penghantar setelah suhunya berubah (ohm.m)

α = koefisien suhu (per oC atau oC-1)

Dt = perubahan suhu (oC)

Karena hambatan penghantar ditentukan oleh besarnya hambatan jenis, maka besarnya hambatan selain ditentukan oleh panjang dan luas penampang, juga ditentukan oleh suhu. Hubungan antara hambatan dan suhu dinyatakan dengan persamaan.

Semakin tinggi suhu suatu penghantar, hambatannya semakin besar. Hal itu disebabkan, hambat jenis suatu penghantar akan bertambah besar apabila suhunya meningkat.


  1. ALAT UKUR LISTRIK (MATERI PENGAYAAN)

    1. Macam-macam alat ukur listrik

Alat ukur yang biasa digunakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik, yaitu : ampermeter, voltmeter, meter dasar, multitester, dan osiloskop.

      1. Amperemeter, voltmeter, dan meter dasar

Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, sedangkan voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik. Pada masa sekarang, kedua alat tersebut sudah dirangkum dalam satu alat yang disebut meter dasar (basic meter). Jadi, meter dasar dapat berfungsi sebagai amperemeter atau voltmeter. Bagian-bagian sebagai berikut :

        1. Binding post untuk memilih batas ukur maksimum;

        2. Sakelar pemilih fungsi (voltmeter atau amperemeter)

        3. Ground (nol)

        4. Penyetel nol

        5. Petunjuk fungsi alat (A atau V)

        6. Skala pengukuran

Waktu digunakan untuk mengukur, amperemeter dirangkai seri sedangkan voltmeter dirangkai paralel dengan rangkaian listrik yang diukur arus dan tegangannya.


      1. Multitester

Multitester, yang sering disebut juga multimeter atau avo-meter, adalah alat ukur yang berfungsi sekaligus sebagai amperemeter, voltmeter, dan ohmeter (pengukur hambatan lisrik). Disamping itu, multimter dapat digunakan dalam pengukuran arus listrik searah maupun arus listrik bolak-balik.


    1. Penggunaan multimeter

Seperti telah dijelaskan di muka bahwa, berikut ini marilah kita lihat lagi lebih seksama bagian-bagian multimeter beserta fungsinya masing-masing.

      1. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu menggunakan multimeter.

        1. Sebelum melakukan pengukuran, pastikan bahwa sakelar pengatur batas ukur maksimum sudah tepat, sesuai dengan perkiraan besar arus, besar tegangan atau besar hambatan yang akan diukur. Biasanya ditentukan batas ukur maksimum = 2 x besar nilai besaran yang diukur.

        2. Jika besar arus, tegangan, atau hambatan yang akan diukur tidak dapat diperkirakan, cobalah mengubah sakelar pengatur dari yang batas tertinggi ke batas ukurnya terendah secara bertahap.

        3. Untuk melakukan pengukuran arus searah (DC), perhatikan titik (+) dan (-) kawat yang diukur harus sesuai dengan jarum peraba (+) dan (-). Jangan sampai terbalik

        4. Bila saat mengukur kita akan memindahkan sakelar pengatur dari satu batas ukur ke ukur yang lain, pastikan bahwa jarum peraba (+) dan (-) sudah terlepas dari kawat yang diukur


  1. RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

Arus listrik yang mengalir ke satu arah disebut arus searah (direct current, disingkat DC). Arus listrik yang lebih banyak dipakai orang ialah arus bolak-balik (alternating current, disingkat AC).

    1. Rangkaian Hambatan seri dan paralel

Komponen-komponen listrik seperti lampu, radio, TV, setrika, dan sebagainya dapat dirangkai (disusun) seri, paralel, atau gabungan seri-paralel.

      1. Rangkaian hambatan seri

Pada rangkaian hambatan yang disusun seri, besar kuat arus listrik yang mengalir pada tiap-tiap hambatan adalah sama, yaitu dengan memakai hukum ohm, V = iR,

Untuk tiga buah hambatan atau lebih yang disusun seri, maka hambatan pengganti seri memenuhi persamaan :

Dari persamaan dapat disimpulkan bahwa hambatan pengganti dari susunan seri selalu lebih besar daripada salah satu hambatan yang terbesar.


      1. Rangkaian hambatan paralel

Pada rangkaian hambatan yang disusun paralel tegangan (beda potensial) pada tiap-tiap hambatan sama besar yaitu sama dengan tegangan pada hambatan penggantinya.

Dengan demikian :

V1 = V2 = Vab

Untuk tiga buah hambatan atau lebih yang disusun paralel, hambatan pengganti paralel memenuhi persamaan

Dari persamaan dapat disimpulkan bahwa hambatan pengganti susunan paralel selalu lebih kecil daripada salah satu hambatan yang terkecil.


      1. Rangkaian hambatan seri-paralel

Dalam gambar rangkaian tersebut, berlaku ketentuan berikut:

          • Kuat arus yang melalui hambatan R1 adalah i

          • Di titik cabang b kuat arus I bercabang menjadi dua, yaitu i1 dan i2, dengan :

i = i1 + 12 (Hukum Kirchoff I)

          • Hambatan pengganti paralel R2 dn R3 adalah R23. Yang diperoleh dengan persamaan :

          • Hambatan pengganti total dari rangkaian ini diperoleh dengan cara menjumlahkan R1 dengan R23 secara seri

Rt = R1 + R23

          • Untuk menentukan besar i1 dan i2, harus dicari duku besar Vbc, dengan Vbc = i. R23 setelah itu, dihitung.

i1 =

i2 =


    1. Rangkaian sumber tegangan

Untuk keperluan tertentu, beberapa sumber tegangan (misalnya baterai) sering harus dirangkai secara seri atau paralel

Setiap sumber tegangan mempunyai nilai gaya gerak listrik (ggl) yang dinyatakan dengan lambang E, dan di dalamnya terdapat hambatan dalam dengan lambang r.

      1. Rangkaian seri sumber tegangan

Beberapa sumber tegangan yang dirangkai seri menghasilkan gaya gerak listrik (ggl) total yang lebih besar.


      1. Rangkaian paralel sumber tegangan

Beberapa sumber tegangan yang dirangkai paralel, menghasilkan ggl total yang lebih kecil dibanding jika rangkaian seri.

Bila besaran ggl masing-masing sumber tegangan sama, maka besar ggl totalnya sama dengan ggl masing-masing sumber tegangan tersebut.



  1. HUKUM KIRCHHOFF II PADA RANGKAIAN MAJEMUK (MATERI PENGAYAAN)

    1. Hukum Kirchhoff II

Hukum Kirchhoff II menyatakan bahwa dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar ggl (E) sama dengan jumlah aljabar penurunan potensial listriknya (iR)


    1. Rangkaian Majemuk

Rangkaian majemuk memiliki dua atau lebih loop (putaran arus)/


  1. SUMBER ARUS SEARAH (MATERI PENGAYAAN)

Sumber arus searah adalah sumber energi listrik yang dapat menimbulkan arus listrik yang besar dan arahnya selalu tetapi (konstan). Sumber arus searah ini dapat berasal dari hasil proses kimia atau dari proses lainnya. Sumber-sumber arus searah yang berasal dari proses kimia disebut elemen-elemen elektrokimia. Sumber arus searah lainnya yang akan kita tinjau di sini adalah generator arus searah.

    1. Elemen-elemen elektrokimia

Prinsip dasar dari suatu elemen elektrokimia ialah dua lempeng logam berbeda jenis dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan lempeng yang satu tidak bersentuhan dengan lempeng lainnya. Suatu reaksi kimia menyebabkan kedua logam melepaskan elektron-elektron ke larutan. Salah satu lempeng melepaskan elektron lebih banyak daripada lempeng lain, sehingga lempeng itu potensialnya menjadi lebih rendah daripada lempeng lain tadi. Beda potensial antara kedua lempeng tersebut dapat menimbulkan arus listrik dalam satu rangkaian.

Elemen elektrokimia dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu elemen primen dan elemen sekunder.

      1. Elemen primer

Pada elemen primer, reaksi kimianya tidak dapat dibalikkan, sehingga elemen jenis ini hanya dapat dipakai selama reaksi di dalamnya berlangsung. Jika reaksi kimia selesai, maka bahan kimia di dalamnya tidak dapat dikembalikan menjadi bahan kimia semula. Contoh sumber arus yang termasuk elemen primer yaitu elemen Volta, elemen Leclance, elemen kering, elemen alkalin, dan elemen raksa.

        1. Elemen Volta

        2. Elemen Leclanca

        3. Elemen kering (batu baterai)

        4. Elemen alkalin (baterai alkalin)

        5. Elemen raksa (mercury)


      1. Elemen sekunder

Dalam kehidupan sehari-hari, elemen sekunder ini dikenal dengan sebutan akumulator atau aki. Akumulator merupakan elemen elektrokimia bahan-bahan pereaksinya dapat diperbaharui kembali. Artinya, apabila bahan-bahan pereaksinya sudah tidak berfungsi lagi maka dapat diperbaiki kembali dengan cara mengalirkan arus listrik dari sumber luar yang arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan akumulator.

        1. Macam-macam akumulator

        2. Pemeliharaan akumulator

        3. Pengisian akumulator

Akumulator diisi dengan mengalirkan arus searah dari sumber arus luar (catu daya) dengan ketentuan:

  • Arah arus pengisi berlawanan dengan arah arus yang dikeluarkan aki. Berarti, kutub positif sumber (pengisi) dihubungkan dengan kutub aki

  • Sumber arus pengisi harus memiliki ggl yang lebih tinggi,


    1. Generator arus searah

Generator adalah alat yang dapat mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik. Energi listrik pada generator timbul karena adanya peristiwa induksi.

Generator ada yang menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan ada yang menghasilkan arus searah (DC). Prinsip kerja dari kedua jenis generator ini pada dasarnya sama. Perbedaannya terletak pada bentuk komutatornya. Generator AC memiliki dua cincin yang terpisah, sedangkan generator DC memiliki satu cincin yang terbelah dua.


Prinsip kerja generator

Apabila kumparan kawat penghantar digerakkan di dalam medan magnet dan memotong garis gaya medan magnetnya, maka pada kumparan itu akan timbul gaya gerak listrik (ggl) induksi. Ggl induksi menyebabkan terjadinya arus listrik. Pada generator AC, arus yang dihasilkan berupa arus bolak-balik, sedangkan pada genarator DC, arus yang dihasilkannya berupa arus searah.



  1. ENERGI DAN DAYA LISTRIK

    1. Perhitungan energi listrik

Untuk memindahkan atau mengalirkan muatan q dari suatu titik ke titik lain yang memiliki beda potensial V, diperlukan energi listrik. Besarnya usaha atau energi untuk pemindahan muatan, dirumuskan sebagai berikut

W = q V

Karena muatan q = i.t, maka persamaan dapat kita tulis

W = i t V

Atau

W = V i t

Ketika muatan listrik bergerak dari a ke b melalui sebuah hambatan R, muatan kehilangan energi potensial listriknya akibat terjadinya tumbukan dengan atom-atom dalam hambatan R. Hal itu akan menimbulkan energi kalor (dalam bentuk panas). Besarnya energi listrik yang hilang (berubah menjadi panas) ketika arus i melewati hambatan R.

Atau karena harga i = , maka diperoleh:


    1. Perubahan energi listrik menjadi kalor

Energi listrik dapat diubah menjadi kalor, misalnya dalam setrika listrik, solder listrik, kompor listrik, dan sebagainya. Pada waktu mempelajari kalor, kita telah mengenal bahwa besarnya kalor yang diserap atau diberikan oleh sebuah benda memenuhi persamaan:

Q = m c DT


Satuan energi listrik dan kalor ternyata setara, bisa dalam satuan joule dapat juga dalam satuan kalori. Dari percobaan yang telah dilakukan James Joule, diperoleh:

1 joule = 0,24 kalori

Atau

1 kalori = 4,18 joule


    1. Perhitungan daya listrik

Di tingkat 1 Anda sudah mempelajari definisi daya. Daya (P) adalah kecepatan melakukan usaha (W) atau usaha yang dilakukan per satuan waktu (t)


P =

Satuan daya listrik sering juga dinyatakan dalam horse power (HP) atau daya kuda, konversinya ialah:

1 HP = 746 watt

Dalam hubungannya dengan daya, energi listrik dapat juga dinyatakan sebagai daya x waktu, yaitu:

W = P. t

Sabtu, 10 Oktober 2009

cinta sampai disini

cinta,
begitu manis saat bertemu,
begitu indah saat menjalani,
kau buat ku tertawa lepass,
ka buat ku menangis nyesak..

kuingin kau terus bersamaku sampai nanti,
namun kau tak ingin terus bersamaku..
aku yang hina,
atau aku yang terlalu baik,
hingga kau ingin pergi meninggalkanku..

ku membutuhkanmu,,
ku ingin kau menjadi penyemangatku..
namun tak kuasa ku menahanmu..
hingga akhirnya kau pergi meninggalkanku..
meninggalkan puing puing luka dihati..

Kamis, 18 Juni 2009

AIR CONDITIONER

PENGERTIAN AIR CONDITIONER SYSTEM Air conditioning (tata udara) adalah suatu proses pengontrolan panas, dingin, kebersihan dan sirkulasi serta kandungan uap air dari udara.
Kenyamanan tubuh manusia Temperature normal tubuh manusia adalah 37oC. temperatur kenyamanan tubuh manusia berkisar antara 22,2 oC sampai 26,7 oC dengan kelembaban relative antara 45% sampai 50%. Untuk kenyamanan tubuh manusia, semua panas yang dihasilkan harus di buang oleh tubuh manusia. Bila tubuh memproduksi lebih banyak panas dari pada yang diperlukannya, panas harus dibuang secra konstan.
Pembuangan panas tubuh manusia Pembuangan panas dari tubuh manusia terjadi melalui tiga macam proses alam, yang biasanya terjadi pada saat yang bersamaan. Proses ini adalah :
Konveksi Proses konveksi dari pembuangan berdasrkan keada dua keadaan, yaitu : Panas mengalir dari permukaan panas ke permukaan dingin. Panas naik keatas.
Radiasi Radiasi adalah proses dimana panas berpindah dari sumber panas ke obyek dengan melalui pancaran panas. Radiasi tidak memerlukan gerakan udara untuk memindahkan panasnya, juga tidak dipengaruhi temperature udara tetapi dipengaruhi oleh temperature permukaan sekeliling.


Evaporasi adalah proses uap air berubah menjadi uap. Kondisi – kondisi yang mempengaruhi panas tubuh temperature kelembapan gerakanm udara
Penggunaan AC untuk kenyamanan Pada mulanya pengkondisian udara itu dimaksudkan untuk memperbaiki proses suatu pekerjaan dan bukan untuk kenyamanan pekerja, tetapi akhirnya juga dipakai untuk kenyamanan pekerja agar didapat efisiensi kerja yang lebih baik. Penggunaan sistem AC untuk kenyamanan biasanya memakai sistem sentral, split dan jendela. Sistem sentral biasanya untuk kapasitas besar dan dalam pemakaiannya memerlukan saluran udara yang khusus untuk mengairkan udara yang telah dikondisikan dan memerlukan tempat yang luas untuk memerlukan mesinnya.
BAGIAN – BAGIAN AIR CONDITIONER SYSTEM 2.2.1. KOMPRESSOR Fungsi kompresor pada sistem pendingin adalah : untuk mengalirkan uap refrijeran yang mengandung sejumlah panas dari evaporator untuk menurunkan tekanan di dalam evaporator, sehingga bahan pendingin cair di evaporator dapat mendidih pada suhu yang lebih rendah dan menyerap panas lebih banyak. Kompresor untuk sistem refrigerasi di bagi dalam 3 group menurut metode bekerjanya, yaitu :




Kompresor Torak Kompresor torak kompresinya dikerjakan oleh torak, bekerjanya kompresor torak seperti motir baker dua langkah ( stroke ). Pada compressor torak juga terdapat silinder di mana torak ( piston ) bergerak bolak – balik di dalamnya. Gerak bolak – balik ini disebabakan oleh gerak putar poros engkol ( carank shaft ) yang digerakkan oleh motor listrik. Kompresor Rotary Kompresor rotary kompresinya dikerjakan oleh blade atau vane dan roller.
Kompresor Sentrifugal Kompresor jenis ini mengkompresikan uap refrijeran dengan ksicentrifugal. Impeller berputar cepat menyebabkan uap terhisap masuk ke dalam lubang dekat poros penggerak dan mengeluarkannya lagi pada kecepatan yang tinggi, menyebabkan uap terhisap masuk ke dalam lubang dekat poros penggerak dan mengeluarkannya lagi pada kecepatan yang tinggi.
Menurut konstruksi dan operasinya, kompresor di bagi dalam dua bagian : Silinder tunggal Silinder ganda
Menurut penggeraknya, kompresor ada dua macam : Digerakkan secara langsung Digerakkan secara tidak langsung
Menurut tempat penggeraknya kompresor ada tiga macam : Terpisah Semi hermetic Hermetic


Dengan bermacam – macam jenis kompresor tetapi fungsi dan prinsip kerjanya tetap sama, yaitu : lubang laluan refrijeran ke dan dari kompresor dikontrol oleh katup masuk ( suction valve ) dan katup keluar ( discharge valve ), ke dua katup itu terletak pada bagian tutup silinder. Gerak turun naik katup menyebabkan refrijeran dapat mengalir keluar melalui saluran keluar ( discharge ) dan dapat masuk melalui saluran masuk ( suction ). Pada saat torak bergerak ke bawah ( menjauh dari katup masuk ) maka tekanan di dalam silinder jadi berkurang, lebih kecil disbanding tekanan di atasnya, dengan demikian refrijeran dapat mendorong katup masuk ke sebelah dalam dan mengalirlah refrijeran masuk ke dalam silinder. Pada saat gerak katup ke atas dan katup masuk sudah tertutup lagi ( karena telah dicapai keseimbangan ) tekanan di dalam silinder naik demi sedikit sesuai dengan jarak yang sudah ditempuh torak. Akibat daya dorong torak ke atas, maka uap refrijeran jadi terkompresikan sehingga sanggup mendorong katup keluar ( discharge valve ) kea rah atas, mengalirlah refrijeran itu ke konduser pada tekanan dan temperature tinggi. Hal inilah yang menyebabkan adanya sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi.
Pelampung sisi tekanan rendah Gunanya untuk mengatur dan mempertahankan tinggi permukaan bahan pendingin cair di dalam evaporator. Pelampung ditempatkan didalam tabung evaporator pada bagian sisi tekanan rendah. Jika evaporator menyerap panas dari sekitarnya, maka bahan pendingin akan menguap dan permukaan cairan di dalam tabung akan menurun. Pelampung di dalam tabung juga akan turun dan membuka lubang jarum. Bahan pendingin cair dengan tekanan yang lebih tinggi akan mengalir masuk ke dalam tabung, untuk menggantikan cairan yang telah menguap, tanpa dipengaruhi suhu dan tekanan di dalam evaporator.


EVAPORATOR Evaporator adalah salah satu komponen utama dari sistem pendingin, didalamnya mengalir cairan refrijeran yang berfungsi sebagai penyerap panas dari produk yang didinginkan sambil berubah panas. Berdasarkan prinsip kerjanya evaporator dapat dibagi du macam : Evaporator Banjir ( flooded evaporator ) Evaporator banjir mempunyai sebuah tabung untuk menampung bahan pendingin cair dan gas. Dari tabung tersebut bahan pendingin cair mengalir ke evaporator lalu menguap. Sisa bahan pendingin yang tidak menguap dievaporator kembali ke dalam tabung, dimana bahan pendingin cair dan gas memisa. Bahan pendingin gas pada bagian atas dihisap melalui saluran hisap oleh compressor. Evaporator Kering ( dry evaporator ) Hanya terdiri dari sebuah pipa tembaga yang panjang, bahan pendingin masuk dari salah satu ujungnya, sambil menguap wujudnya berubah dari cair menjadi gas dan mengambil panas dari sekitarnya, lalu ke luar dari ujung sebagai gas pendingin.
KONDENSOR Fungsi dari kondensor adalah untuk membuang kalor dan mengubah wujud bahan pendingin dari gas menjadi cair.
Kondensor dapat dibagi dalam tiga macam : Kondensor dengan pendingin udara air ( air cooled ) Kondensor dengan pendingin air ( water cooled ) Kondensor dengan pendingin campuran udara dan air ( evaporative ).
ALAT KONTROL REFRIJERAN Alat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah cairan refrijeran yang mengalir yang masuk ke evaporator Alat control refrijeran ini ada enam macam : Katup ekspansi otomatis Pada katup jenis ini pengaturannya biasanya dilakukan dengan mengatur pegas yang berfungsi untuk memperkecil atau memperbesar lubang cairan refrijeran ke evaporator, sehingga apabila kita sudah menetapkan suatu harga pengontrolan maka katup ekspansi ini akan terus bekerja sesuai dengan yang kita atur tadi. Dalam hal ini katup ekspansi itu sendiri. Pada jenis ini pengaturannya dilakukan dengan menempatkan sensor cairan ( bulb ) didalam satu bola kecil sebagai sensornya, kemudian sensor ini dihubungkan dengan bodi melalui pipa kapiler. Bodi dibuat dari kuningan yang menjadi tempat pertemuan pipa cairan dan pipa evaporator. Apabila temperature dari evaporator naik maka cairan di dalam bola tadi akan memuai / menguap sehingga akan mendorong diafragma yang kemudian akan memperbesar lubang cairan refrijeran ke evaporator dan sebaliknya. Katup ekspansi tangan Jumlah bahan pendingin yang mengalir ke evaporator dapat ditambah dikurangi dengan membuka atau menutup katup ekspansi tersebut dengan secara manual. Jumlah bahan pendingin cair yang mengalir melalui katup ekspansi tergantung dari perbedaan tekanan antara lubang orifice dan besarnya lubang pembukaan katup. Jumlah bahan pendingin cair yang mengalir melalui katup ekspansi setiap saat akan tetap sama, tidak dipengaruhi oleh tekanan maupun beban di evaporator. Pelampung sisi tekanan tinggi Panjang dan lubang pipa kapiler dapat mengontrol jumlah bahan pendingin cair yang mengalir ke evaporator. Pipa kapiler gunanya untuk :


1. Menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir di dalamnya 2. Mengatur jumlah bahan pendingin cair yang mengalir melaluinya
Membangkitkan tekanan bahan pendingin di kondensor.
ALAT PELENGKAP MESIN PENDINGIN 2.3.1. Sight glass Berfungsi untuk melihat aliran bahan pendingin di dalam sistem dan bisa dipakai pada mesin mendingin berkapasitas besar. 2.3.2. Filter dyer Berfungsi untuk menyaring kotoran yang ikut mengalir bersama bahan pendingin, agar tidak masuk ke dalam alat pengatur lainnya, juga berfungsi sebagai penyerap air dan asam dari bahan pendingin atau minyak pelumas compressor yang mengalir melaluinya.
Katup solenoid Berfungsi untuk mengatur aliran bahan pendingin di dalam sistem.
Heater Pada sistem air conditioner heater berfungsi untuk memanaskan minyak pelumas, sedang pada sistem refrigerator atau kulkas berfungsi untuk mencairkan bunga es di evaporator.
Blower Berfungsi untuk mensirkulasikan udara yang didinginkan atau dipanaskan
Akumulator Berfungsi untuk menyimpan sementara cairan refrijeran sebelum ke compressor
Thermostat Berfungsi untuk mengatur suhu benda atau ruangan yang didinginkan.
Low Pressure Switch Berfungsi untuk mengamankan compressor jika sistem kekurangan bahan pendingin.

High Pressure Switch Berfungsi untuk mengamankan compressor jika sistem kelebihan bahan pendingin atau compressor bekerja melebihi kemampuannya yang disebabkan oleh kondensor kotor, lubang pipa tersumbat dan aliran pendingin kondensor terhambat.

PENGOPRASIAN MESIN PENDINGIN
PERALATAN DALAM AC CENTRAL
Fan / blower Blower menggerakkan udara dari dan ke ruangan tertutup. Dalam sistem tata udara fan menggerakkan udara, yang terdiri dari : - semua udara luar - semua udara ruangan - kombinasi udara luar dan udara ruangan
Supply Duct Supply duct meneruskan udara dari blower ke dalam ruangan. Supply duct hendaknya sependek mungkin dan sedikit belokkannya, agar udara dapat mengalir dengan bebas.
Supply Outlet Supply outlet membantu mendistribusikan udara secara merata ke dalam ruangan.
Return Outlet Return Outlet berfungsi untuk melakukan udara agar mengalir keruangan yang akan didinginkan
Filter Filter berfungsi untuk membersihkan udara dengan jalan menangkap debu dan partikel – partikel kotoran. Filter ditempatkan pada aliran udara return duct.
Coil Pendingin Coil pendingin diletakkan sebelum atau sesudah fan. Coil pendingin ini dalam AC sistem sentral biasanya ditempatkan satu rumah dengan blower, filter ujung supply outlet dan return duct yang lebih dikenal dengan istilah air handing unit.
Outdoor Unit Dalam AC sistem sentral outdoor unit terdiri dari compressor, condenser dan fan condenser, sistem split, yaitu dimana indoor unit ( evaporator ) dan outdoor unit condenser, compressor, kapiler ) diletakkan terpisah dan kapasitasnya kecil. Sistem jendela kapasitasnya terbatas dan seluruh komponennya terletak dalam satu rumah.
PRINSIP KERJA MESIN PENDINGIN Pada sistem pendingin ada dua sisi tekanan yang berbeada, yaitu sisi tekanan rendah dimana evaporator ditempatkan dan sisi tekanan tinggi dimana kondensor berada. Kedua sisi bertekanan ini dipisahkan oleh dua alat, yaitu alat control yang berfungsi untuk membatasi jumlah aliran serta menurunkan tekanan dan temperature refrijeran. Compressor berfungsi untuk mengkompresikan gas refrijeran serta menaikkan temperature kondensasi. Kita anggap saja dari alat control perjalanan refrijeran mengelilingi siklus dimulai. Alat control membatasi cairan refrijeran yang bertekanan tinggi serta bertemperatur rendah mengalir masuk ke evaporator sambil mengambil panas dari ruangan dimana evaporator itu diletakkan sambil berangsur – angsur berubah panasnya menjadi uap ( gas ) pada temperature dan tekanan rendah. Uap refrijeran yang bertemperatur dan bertekanan rendah itu dihisap masuk ke dalam compressor, di dalam compressor uap tadi dikompresikan menjadi gas bertekanan tinggi, kemudian ditekan masuk ke dalam kondensor. Kondensor berfungsi untuk membuang panas yang dikandung gas tadi udara di sekitarnya akan mengambil panas itu. Gas di dalam condenser memounyai tempertur yang lebih tinggi disbanding temperature udara sekitarnya, oleh karena itu dapat terjadi perpindahan panas. Setelah panas refrijeran dibuang maka refrijeran itu akan berubah panas jadi cairan yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Refrijeran dipaksa mengalir melalui lubang kecil, sehingga temperature dan tekanannya jadi turun kembali sesuai dengan kondisi yang dapat diterima evaporator.
PEMELIHARAAN MESIN PENDINGIN Beberapa bagian utama harus secara mutlak dibersihkan, karena dapat mengurangi kapasitas pendinginnya, bahkan dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih berat, diantaranya yaitu :
Evaporator Cepat atau lambat evaporator menjadi kotor tergantung pada tempat dimana evaporator tersebut digunakan. Bila keadaan tempat evaporator digunakan cukup baik, maka biasanya sebagian besar kotoran akan tertahan disaringan angina atau filter. Untuk hal ini, pembersihan evaporator dengan air dan sikat setiap hari cukup memadai. Bila keadaan tempat evaporator menimbulkan kotoran yang parah, dimana kotoran tidak tersaring seluruhnya oleh saringan udara, maka dibutuhkan air bertekanan cukup tinggi untuk membersihkan sirip – sirip evaporator tersebut.
Saringan angina ( filter ) Saringan angin diapakai untuk menghindarkan sirip evaporator menjadi terlalu kotor. Oleh karena itu pemasangan filter menjadi sangat mutlak perlu dan harus dipasung. Untuk menjaga agar filter tetap bersih maka diperlukan pembersihan filter sesering mungkin. Periode pembersihan dengan sendirinya tergantung pada penggunaan ruangan. Kondensor Pembersihan kondensor tidak terlalu susah, karena kondensor bekerja dalam keadaan kering sehingga kotoran yang timbul tidak terlampau cepat terjadi. Walau pun demikian pembersihan untuk mempertahankan efisiensi pendinginan agar tetap dilaksanakan.
Lain – lain Untuk menjaga kerapihan atau pun menambah semangat memelihara, maka ada baiknya apabila body mesin pendingin. Pipa – pipa, ruangan mesin dijaga pula kebersihannya. Ada baiknya pula sekali – kali dilakukan pengecatan sambil menjaga kemungkinan terjadinya karat.
PERAWATAN AIR CONDITIONER BERALA
Untuk menjaga agar sistem tetap dalam kondisi baik dan cara kerjanya sempurna maka kita harus dapat merawatnya dengan baik dan rutin. Sempurna maka kita harus dapat merawatnya dengan baik dan rutin. Air Conditioning memerlukan perawatan yang rutin untuk menjaga kemampuan kerja mesinnya dan kondisi peralatannya pendukung lainnya. Perawatan yang dimaksud disini adalah perawatan secara menyeluruh dan rutin semua komponen utama dan komponen pendukung Air conditioning. Perawatan Air conditioning secra rutin biasanya dilakukan tiga / empat bulan sekali dalam setahun, termasuk dalam perawatanini ialah pembersihan evaporator, condenser, filter, blower, bodi karatan, pembuangan air, pemeriksaan terminal kabel, arus compressor, tekanan sistem, oli compressor dan kondisi kerja dari sistem Air conditioning tersebut. Perawatan evaporator sebuah Air conditioning cukup dibersihkan dengan air yang bertekanan cukup tinggi. Meskipun evaporator tidak hanya bagian depannya saja tetapi bagian sirip dalamnya juga, ini untuk menjga agar tetap dapat melewati sirip – sirip evaporator dengan bebas. Jika kotoran yang menempel di evaporator susah dibersihkan maka kita harus menggunakan cairan khusus ( kimia ) untuk menghilangkan kotoran tersebut. Ada dua jenis cairan pembersih evaporator yang harus dicampur dulu dengan air baru disemprotkan ke evaporator. Setelah evaporator dibersihkan dengan cairan kimia dibilas dengan air yang bertekanan cukup tinggi agar cairan kimia tidak ada yang tertinggal, karena hal ini dapat menyebabkan sirip – sirip evaporator cepat rusak.
Perawatan Kondenser Perawatan condenser tidak jauh berbeda dengan evaporator, tetapi pembersihan condenser memerlukan tekanan air yang lebih tinggi lagi, karena biasanya condenser lebih kotor kondisinya karena letaknya diluar.
Perawatan filter ( saringan air ) Pengecekan filter sebaiknya dilakukan sebulan sekali, ini menghindari evaporator dari kotoran yang menempel lebih banyak. Pembersihan filter cukup dengan air dan disikat dengan sabun untuk menghilangkan partikel – partikel kotoran yang biasanya disebabkan oleh debu dan asap rokok. Pembersihan filter ini dapat menjaga umur dari compressor.
Perawatan Blower Blower evaporator juga perlu kita bersihkan karena biasanya banyak kotoran juga yang menempel pada blower tersebut, ini penting supaya kerja blower tidak berat dan udara yang disirkulasikan ke ruangan yang didinginkan tidak kotor. Membersihkan blower ini cukup disemprot dengan air saja. Membersihkan blower pada AC yang sistem split, blower terlebih dahulu harus dilepaskan dari housingnya, hal ini dilakukan untuk menghindari moto blower dari semprotan air dan kotoran yang dibersihkan tidak mengendap pada housing blower. Pada sistem AC central, blower yang terdapat di AHU harus diperiksa juga keadaan bearingnya, baering yang masih bagus suaranya halus, jika bearing untuk blower itu mempunyai check valve untuk bearing, maka bearing itu harus kita tambah greasenya agar bearing tersebut dapat terjaga dari kerusakan dan putarannya tidak berat dan suranya berisik.
Pemeriksaan rangkaian listrik Pemeriksaan hubungan rangkaian kelistrikan dan terminal kabel merupakan hal yang perlu kita lakukan untuk perawatan Air Conditioning. Pemeriksaan hubungan rangkaian kelistrikan ini meliputi pengencangan kembali terminal – terminal kabel yang longgar dan komponennya agar rangkaian listriknya berfungsi dengan baik.
Pemeriksaan tekanan kerja. Tekanan pipa hisap ( suction ) dan pipa tekanan ( discharge ) sistem pendingin harus diperiksa setiap kita melakukan perawatan rutin agar kita mengetahui tekanan sistem pendingin tersebut apakah masih normal atau tidak, tekanan sistem pendingin yang normal berkisar anatara 55 – 65 psi untuk suction dan 250 – 350 psi untuk discharge. Bila tekanan rendah kemungkinan sistem ada yang bocor dan apabila tekanan terlalu tinggi kemungkinan sitem terlalu banyak isis bahan pendingin, aliran bahan pendingin tersumbat atau condenser kurang mendapat aliran udara untuk perpindahan atau pembuangan panas.
Pemeriksaan arus Arus compressor dan fan condenser harus diperiksa, untuk mengetahui apakah arus motor compressor dan fan kondneser masih normal atau tidak. Arus motor compressor dan fan condenser jangan sampai arus normalnya kalau ini terjadi kemungkinan ada kelainan pada sistem atau pada motornya itu sendiri. Untuk menjaga motor compressor dan fan condenser dari arus lebih maka fungsi dari TOL untuk motor tersebut harus dipastikan berfungsi dengan benar.
PERBAIKAN MESIN PENDINGIN Mencari Kebocoran Kebocoran ada yang mudah dicari, tetapi ada jga yang sukar dicari, tergantung dari tempat dan besarnya kebocoran. Tempat kebocoran biasanya dapat mudah diketahui, karena ada minyak yang menetes atau lapisan minyak di tempat yang bocor. Jika kebocoran masih baru dan di dalam sistem masih banyak bahan pendingin yang tertinggal, maka kebocoran tersebut dapat langsung dicari tempatnya. Kebocoran pada sisi tekanan tinggi dapat mulai dicari sambil sistem bekerja, sedangkan pada sistem sisi tekanan rendah tidak dapat kebocorannya pada waktu sistem sedang bekerja. Beberapa cara dan alat untuk mencari kebocoran yang banyak diapakai : 1.mencari kebocoran dengan air sabun 2. diberi tekanan lalu direndam dalam air 3. alat kebocoran dengan nyala api 4. detector kebocoran 5. mencari kebocoran dengan zat warna.
Membuat vakum Sering disebut evacuating atau dehydrating, yaitu mengosongkan atau menghampakan system dari udara dan lain – lain gas. Membuat vakum sistem pendingin sebelum diisi bahan pendingin dengan pompa vakum dan alat pengukur yang baik adalah suatu keharusan atau standar dari pengisian sistem pendingin. Setiap kali sistem diperbaiki atau ada bagian sistem yang diganti baru, setelah selesai dipasang kembali, selalu harus diperiksa dulu terhadap kemungkinan adanya kebocoran dari bagian yang baru diperbaiki. Setelah pemeriksaan kebocoran selesai, barulah sistem siap untuk divakum. Membuat vakum sistem pendingin, yaitu dengan cara pipa pengisian dari sistem dihubungkan dengan slang dari manifold pada bagian low, bagian tengah dari manifold dihubungkan dengan pompa vakum atau tabung refrijeran dan bagian high dari manifold pada bagian low, bagian tengah dari manifold dihubungkan dengan pompa vakum atau tabung refrijeran dan bagian high dari manifold dihubungkan dengan pompa vakum, karena low atau high dibuka penuh lalu pompa dijalankan sampai manifold menunjukkan vakum 29 in in Hg. Setelah itu tunggu beberapa menit untuk meyakinkan bahwa sistem benar – benar telah vakum dan sistem tidak ada kebocoran.
Mengisi bahan pendingin Waktu mengisis bahan pendingin ke compressor sebaiknya dalam bentuk gas, sambil mengisi sistem kita harus memperhatikan manifold gauge untuk melihat tekanan dari sistem. Pada saat membuka keran dari manifold jangan terlalu besar agar jarum pada meter manifold tidak rusak dan mencegah compressor dari beban yang terlalu tinggi, sehingga pada saat pengisian bahan pendingin dilakukan sampai sistem mendapat tekanan yang normal.
Menganalisis gangguan pada mesin pendingin Menganalisa gangguan ialah menentukan kesalahan atau kerusakan mesin pendingin dengan cepat dan tepat. Sebelum menganalisa gangguan tersebut, kita harus sudah mempunyai pengetahuan teori dan pengalaman praktek yang cukup lama. Daftar dibawah ini hanya untuk gangguan yang umum selalu terjadi pada mesin pendingin.
Cara melakukan perbaikan harus memperhatikan urutan kerja dan aturan yang baik untuk menhindari kecelakaan atau hal – hal yang tak diinginkan. Pemeliharaan dan pemeriksaan yang tidak dilakukan secara berkala juga merupakan factor penyebab kerusakan komponen dari sistem. Perbaikan kerusakan pada umumnya sering terjadi pada : Compressor Motor – motor fan Alat control suhu.

Sabtu, 30 Mei 2009

cara menjadi orang yang dikenal tanpa harus bersusah payang mengeluarkan biaya







cara menjadi orang yang dikenal tanpa harus bersusah payang mengeluarkan biaya



kebanyakan orang di dunia nie banyak yang berfikir kalau uang adalah salah satu cara untuk memperoleh segalanya contoh sederhana adalah memperoleh banyak teman, mereka harus mengeluarkan untuk bergaul dengan orang lain, mungkin itu benar tapi menurut saya sendiri cara itu sungguh tidak efektif untuk dilakukan, tapi menurut saya ada banyak cara byar dikenal oleh orang lain, cara2 itu da bermacam2 dan yang pasti tidak kan mengeluarkan biaya sedikitpun, ada banyak cara untuk menjadi orang yang dikenal atau menjadi orang yang tidak bisa dilupain oleh orang lain, 1) Jangan pernah menganggap kalau anda itu paling hebat atau paling benar. 2) Belajarlah untuk menghargai orang lain. 3) Buatlah orang lain tersenyum. 4) Hadirlah jika dia punya masalah, tapi jangan sok tau dlu, pi hiburlah dia sebisa mungkin. 5) Jika anda suka pada dirinya ( cinta ) maka jangan oernah berfikif ( bernafsu ) untuk nendapatkan dirinya, tapi pentingkanlah kebahagiannya. 6) Jangan pernah perlihatkan ekspresi marah jka tanpa sebab didepan dia. 7) Dan jika dia lagi butuh teman untuk curhan tentang masalah dia, anda jangan pernah bilang tidak, jika terpaksa anda tidak bisa datang mka pergunakan alasan yang logis dan tidak menyakiti hatinya. itu adalah saran yang saya berikan dan yang terpenting adalah bwatlah orang lain bahagia dengan membuatnya bisa melupakan smua masalah yang sedang dia hadapi, jika anda ada kemauan pasti anda bisa melakunnya. SELAMAT MENCOBA DAN SEMOGA BERHASIL